Senin, 25 Juli 2011

hilangnya 24 pulau kecil di indonesia

Sebanyak 24 pulau-pulau kecil di Indonesia disinyalir hilang akibat pemanasan global, penambangan pasir, dan bencana alam. Pulau-pulau yang hilang itu tersebar dari Singkil, Aceh hingga ke Biak, Papua.

"Kami sedang memverifikasi datanya," kata Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, Syamsul Maarif melalui sambungan telepon, Jakarta, Jumat (8/6). Pulau yang diduga hilang itu, kata Syamsul, sudah tidak memenuhi definisi pulau.

Menurut Syamsul, definisi pulau adalah sekumpulan area lahan daratan atau tanah yang terbentuk secara alami dan ketika pasang tertinggi, tanah itu masih ada. Pulau-pulau yang hilang itu, kini sudah tidak tampak lagi jika pasang tertinggi.

Direktur Pulau-Pulau Kecil Alex Retradubun menambahkan, pulau-pulau itu hilang karena disebabkan dua faktor, yakni alam dan ulah manusia. Faktor alam yang membantu 'hilangnya' pulau adalah abrasi, tsunami, dan pemanasan global. Sedangkan faktor manusia karean penambangan pasir.

Menurut Alex, penyebab yang paling menyakitkan adalah akibat ulah manusia, yakni penambangan pasir. "Udah pasirnya ditambang, pulau itu kena abrasi. Maka semakin cepat ia hilang," kata dia.

Pemanasan global, kata Alex, berperan menyebabkan naiknya suhu udara sehingga terjadi pencairan es di kutub bumi. "Akibatnya, ketinggian air laut meningkat dan menenggelamkan pulau-pulau itu," kata dia.

Berdasarkan data Direktorat Pulau-pulau Kecil, delapan pulau hilang akibatpenambangan pasir. Yakni, 5 pulau di Kepulauan Riau dan 3 di Kepulauan Seribu, Jakarta. Sementara sebagian besar lainnya tenggelam karena abrasi dan tsunami.

Syamsul menambahkan, data resmi mengenai pulau-pulau yang hilang baru akan diketahui pada akhir tahun ini. Menurut dia, data itu akan dibawa ke sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai geografi atau rupa bumi di New York, Amerika Serikat, Agustus 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar